Zainal Abidin,MH-Wakil Bupati Kerinci |
Sebuah sumber menyebutkan bahwa pinus yang tumbuh secara alami di indonesia hanyalah pinus merkusi yang hanya terdapat d 3 tiga daerah di Pulau Sumatera . yaitu Kerinci, Tapanuli, dan Aceh. Oleh Lamb dan Cooling ketiganya dinamakan strain, namun ada juga yang menganggapnya provenansidan bahkan untuk strain Kerinci disebut juga sebagai "galur" Kerinci yang secara alami dapat dijumpai di wilayah kerja Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), khususnya pada dataran tinggi di Bukit Tapan, Pungut Mudik, Pungut Ilir, Pungut Tengah, Gunung Tebakar, dan tempat tumbuh alami lainnya yang belum diketahui secara pasti dan jumlah individu pohon dalam populasinya sangat sedikit.
Pinus merkusii strain Kerinci ditemukan oleh Cordes (1867) dengan nama daerah "sigi" dan dapat ditemukan tumbuh pada ketinggian 1.010 mdpl sampai .206 mdpl. Merupakan satunya Pinus merkusii yang penyebarannya terdapat di belahan bumi selatan, menurut Zainal Abdin,SH.MH, Kayu Sigi yang selama ini tumbuh dnn hidup secara alami di daerah Pungut saat ini jumlahnya mulai berkurang dan saya minta agar masyarakat Pungut untuk tetap merawat dan melakukan budidaya agar kayu sigi khas Kerinci ini tidak punah karena Sigi satu satu daerah tumbuhnya hanya di Pungut Kabupaten Kerinci.
Nurul Anggraini Pratiwi Mahasiswi STKS Bandung |
Sebuah catatan sejarah menyebutkan bahwa pada masa perang Sultan Taha dan Perang Rakyat Kerinci pada tahun 1903 melawan kolonial Belanda salah seorang pejuang dan Kerabat Sultan Taha yakni Pangeran H Umar pernah bertahun tahun melarikan diri dari kejara musuk dan bersama rakyat Kerinci melakukan pertempuran secara gerilya mulai dari Tanah Tumbuh hingga ke Pungut mudik, konon menurut sebuah sumber H.Umar gugur di tembak Belanda di dimakamkan di Pungut Mudik, sumber menyebutkan Jirat atau makam H.Umar ada di Pungut Mudik dan sebuah jubah milik H.Umar betuliskan huruf Arab hingga saat ini masih di simpan oleh Keluarga Depati Gunah di Pungut Mudik.
Belanda yang marah akibat sepak terjang H Umar dan para pejuang melakukan tindakan keji dan membuang sejumlah warga Pungut di kawasan Serpeh selama hampir 8 tahun , dan dimasa perjuangan menghadapi tentara Jepang kawasan Pungut merupakan tempat persinggahan para pejuang dan lalu lintas perdagangan dari Sungai Penuh- Kerinci ek tanah Tumbuh Bungo Tebo,Para pedangan Kerinci melakukan barter dan membawa pakaian untuk di jual kembali kepada masyarakat Kerinci, dan pada masa Jepang sebagian besar rakyat Kericni masih menggunakan kain terab yang terbuat dari kulit kayu
Pada masa Agresi ke dua kawasan hutan belantara dan desa Pungut merupakan basis gerilya pejuang, sejumlah tokoh pejuang seperti Kapten Muradi,Letnan Alamsyah,dan Usman Khalid dan puluhan gerilyawan dan pejuang mempertahankan diri dan melakukan berbagai persiapan dan mengatur strategi pertemuran di Pungut, bahkan saah seorang pejuang tangguh Usman Khalid Gugur dalam sebuah pertempuran saar melakukan perjalanan dari Pungut ke Sungai Tutung.
Marman dan Muhamad warga Pungut dalam wawancaranya dengan wartawan media ini mengemukakan bahwa sebagian besar warga Pungut nenek moyang mereka berasal dari bekas Kemendapoan Kemantan dan sebagian besar berasal dari Koto Majidin,kemantan dan sekitarnya
Sampai era akhir tahun 1970an kawasan Pungut merupakan kawasan terpencil,tertutup dan sangat sulit di jangkau, satu satunya cara untu menuju pungut adalah berjalan kaki menyusuri bukit,lembah dan tebing tebing terjal, dan pada masa Bupati Kerinci di Jabat oleh H.Rusdi Sayuti dan Dandim 0417 Kerinci di Jabat Letnan Kolonel Ali Sufi melakukan upaya memutuskan Belenggu Isolasi pisik kawasan Pungut melalui operasioal Teritorial Kodim o417 Kerinci dan pada tahun 1975 Belenggu isolasi pisik dapat di putuskan dengan di tandai masuknya sebuah kenderaan Jeep mobil dinas dandim di Pungut Mudik, hingga saat ii masyarakat setempat masuh mengenang jasa H.Rusdi Sayuti dan Ali Sufi bersama Prajurit Kodim 0417 Kerinci yang telah membuka daerah ini .
Namun saat ini kondisi ruas jalan yang sempat dilakukan pengaspalan oleh Bupati H.Fauzi Siin itu kembali mengalami kerusakaan berat dan sulit dlalui di kenderaan roda empat atau truk, dan hingga saat ini kondisi jalan semakin memburuk akibat curah huja yang tinggi.
Wakil Bupati Kerinci Zainal Abdin,SH,MH kepada wartawan media ini kemaren berjanji akan memperjuangkan perbaikan dan peningkatan ruas jalan ini, mudah mudahan dalam waktu dekat jalan dari dan menuju Pungut segera akan kita lakukan perbaikan.(BJ-Rita)
Posting Komentar Blogger Facebook