Drs.H.Mohd Rachman Tomasy alam Kerinci
Sungai Penuh. Berbagai kalangan tokoh  tokoh masyarakat alam Kerinci meminta Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam hal ini DPRD dan Bupati Kerinci untuk mencabut HGU PTP.N 6 Kajoe Aro  jika peruntukkan atau  izin yang diberikan  melanggagar kesepakatan yang dbuat sebelum  Izin HGU diberikan, tindakan membabat tanaman Teh dan menggantikan dengan tanaman kopi secara jelas telah  melanggar kesepakatan dan izin yang diberikan


Hal ini disampakan Drs.H.Mohd Rachman, Tokoh Masyarakat  dan Mantan Wakil Bupati Kerinci  kepada wartawan media ini kemaren  disela sela  acara rapat bamus Pemekara Kerinci di Hotel Mahkota Sungai penuh. Hak Guna Usaha  sudah diterbitkan pada tahun 1996 yang lalu,berarti tidak lama lagi HGU itu akan berakir, Hak Guna Uusaha itu berlaku hanya  untuk 25 tahun dan dapat di perpanjang kembali ,dan ini tentunya  harus terlebih dahulu  mendapat persetujuan rakyat  melalui DPRD Kerinci dan Bupati Kerinci, dan kalau  menurut saya secara pribadi HGU yang diberikan kepada PTP.N.6 Nusantara  Kebun Kajoe Aro harus di kaji ulang dan tidak perlu di perpanjang, apalagi pihak  Direksi PTP.N 6 secara sepihak tanpa izin  /rekemendasi dari DPRD Kdan Bupati telah mengalihkan  lahan tanaman teh ke tanaman Kopi seluas 1.000 Hektar.
Tanaman Kopi di Lahan Kebun Teh Kajoe Aro
Peruntukkan  perkebunan Teh  yang ideal itumemang  di Kajoe Aro,bukan kopi, sekarang terutama di kawasan afdeling D Kebun Teh Kajoe Aro telah di tanaman  ratussn Hektar tanaman Kopi dan akan di kembangkan lagi pada sejumlah Afdeling yang ada di Kebun Teh  Kajoe Aro,  dan saat ini secara kasat mata kita sudah dapat  menyaksikan panorama Kebun Teh yang sudah rusak, wajah kebun teh  berubah menjadi  kebun kopi
Pemerintah Kerinci dalam hal ini DPRD Keinci dan Bupati Keinci harus tegas dan jelas, kalau mrmang lahan tersebut di peruntukan untuk  kebun teh ya yang di tanam harus teh, secara pribadi saya  melihat   penanaman kopi  yang di rencanakan akan  membabat 1000 Hektar tanaman teh  sudah tidak sesuai lagi dengan Izin HGU yang diberikan kepada PTP.N 6 Nusantara, dan mereka mengalih fungsikan lahan  kebun teh  menjadi kopi   belum mendapat izin alih fungsi dari rakyat Kerinci dalam hal ini DPRD dan Bupati Kerinci..
Pemerintah  dalam hal ini DPRD Kerinci dan Bupati Kerinci harus tegas dalam melihat persoalan ini,  dan jangan sampai   hati masyarakat se alam Kerinci  menjadi terluka akibat tindakan sepihak yang di lakukan  Direksi PTP.N 6 , dan pengalihan fungsi 1000 hektar lahan  dan kebun teh  menjadi kebun kopi  sangat merugikan pembangunan  sektor Pariwisata di Nusantara khususnya di Kabupaten Kerinci dan Propinsi Jambi  pada umumnya.
Wisatawan Nusantara  di Hamparan Teh kajoe Aro
Sebuah sumber yang layak di percaya  menyebutkan, sebenarnya  harga tanaman teh  berfluktasi  mengikuti nilai Dollar, dan sumber itu menyebutkan bahwa pendapatan  dari Kebun Kajoe Aro memang jauh berkurang, dan ini antara lain di sebabkan karena jumlah produksi yang  menurun  dari 80 Ton /hari menjadi  40 ton/hari
Berkurangnya produksi akibat  berkurangnya tanaman teh yang produktif akibat dampak dari peremajaan teh dan alih fungsi lahan dari  kebun teh  menjadi kebun kopi yang jumlah lahan yang sudah di babat mencapai 300 Hektar, dilain pihak lahan yang di babat itu banyak yang belum di tanam karena  bibit kopi yang akan disemai   masih kurang dan belum di datangkan dari  luar luar negeri  ”Kata sumber itu.
Sejumlah mantan karyawan dan mantan pemetik teh di  Kebun Teh Kajoe Aro ketika di minta pendapatnya  sangat menyayangkan dan mengecam tindakan manajemen PTP.N 6 yang  secara sepihak tanpa izin rakyat dan DPRD /Bupati Kerinci telah  menyalahgunakan  HGU  yang semula diperuntukan untuk  lahan kebun teh  di alih fungsikan  sekitar 1000 Hektar untuk kebun kopi.
Tindakan ini sangat melukai hati rakyat, dan sejak zaman kolonial para  mbah dan an eyang kami telah  dipekerjakan secara paksa oleh kolonial untuk membuka lahan dan menanam Teh kwalitas terbaik di di dunia,  mereka merintis usaha kebun teh tidak hanya dengan keringat, akan tetapi juga dengan darah dan air mata, Kebun Teh ini disamping  mendukung program Pemerintah    di bidang Pariwisata juga  menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat semesta alam Kerinci, dan sebaiknya Direksi PTP.n 6 Nusantara  tidak melupakan sejarah para pejuang yang telah mengorbabkan jiwa dan raga mereka
Slamet (60) Salah seorang warga  Kerinci keturunan  Jawa mendesak agar DPRD Kerinci dan Bipati Kerinci untuk segera memanggil Direksi PTP.N 6 Jambi- Sumbar untuk meminta pertanggung jawaban  dari mereka, apa dasar  mereka  mengalihkan Tanaman  Teh ke tanaman Kopi.
Fakta sejarah  menyebutkan bahwa  Hasil Kajian  para Peneliti di Belanda, bahwa alasan Kolonial belanda  mengembangkan Kebun teh  di Kajoe aro karena lahan yang ada di Kajoe Aro sangat ccok untuk jenis tanaman berdaun seperti Teh, sedangkan tanaman berbuah seperti kopi  cocok dikembangkan di  daerah Selatan dan timur seperti di Sanggaran Agung, Batang Merangin,Bukit Kerman dan di daerah yang tidak terlalu dingin
Karena itulah Kolonial mengembangkan teh di Kajoe Aro dan Tanaman kopi di kawasan Selatan dan timur alam Kerinci dengan pusat di Sanggaran Agung hingga ke batang Merangin, saya kira para ahli dari Belanda saat itu tidak lah  kalah di bandingkan dengn para ahli yang ada di PTP.n 6 saat ini, saya yakin tanaman kopi akan subur di  tanam di Kajoe Aro, akan tetapi buah yang di hasilkan tidak  akan optimal, lagi pula  umur tanaman kopi  produktif hanya berusia  sekitar 10-12 tahun, dan untuk menjaga  jelas butuh  tenaga  dan tanaman kopi rawan di ambil orang.
Pembabatan  lahan teh secara jelas dan kasat  mata sangat merusak pemandangan  hamparan kebun teh dan sangat merugikan Mascot wisata Kerinci, apalagi Teh Kerinci adalah  terbak di dunia dan hamparan terluas di dunia dan di nikmati  masyarakat eropa termasuk  keluarga ratu Beatrix, Ratu Elisabet,  Ratu Wihelmina dan  Ratu Juliana dan  untuk diketahui  harga teh tidak pernah turun yang ada jumlah produksi yang  menurun akibat berkurangnya lahan /kebun teh yang produktif
Al Fadly,S.Ag, Mantan Ketua HMI Cabang Kabupaten Kerinci  ketika di hubungi wartawan  media ini mengemukakan,Pemerintah Kerinci dalam hal ini DPRD dan Bupati Kerinci  harus  meninjau dan mengkaji ulang HGU yang diberikan kepada PTP.N 6 Jambi-Sumbar untuk kebun teh di Kajoe Aro, jika sudah tidak sesuai dengan peruntukan  agar izin  HGU di kaji ulang untuk di batalkan,tindakan PTP.N 6 yang secara sepihak mengalih fungsikan  lahan  kebun teh  menjadi kebun kopi sudah tidak sesuai lagi dengan komitmen yang di sepakati, apalagi selama ini konstribusi PTP.N, Kajoe Aro terhadap rakyat  Kerinci jauh dari yang di harapkan yakni hanya  menyumbang sektor PBB yang jumlahnya sangat kecil di bandingkan  dengan jumlah lahan yang di kelola oleh mereka.
Manager PTP.N 6 Kebun Kajoe Aro  ketika beberapa kali akan  di  hubungi   selalu mengelak, Staf bagian Humasy   menyebutkan bahwa Manager tidak ada di tempat, sementara  pengamatan wartawan media ini pak Manager  berada di pabrik dan di Kantor, sementara  Novalindo,SH Asisten SDM dan ADM Kebun Teh Kajoe Aro ketika di hubungi  dengan nada tinggi  menolak untuk memberikan keterangan, kami  dalam hal ini manager dan asisten tidak berhak  memberikan keterangan kepada wartawan seputaran pengalihan kebun teh menjadi kebun kopi.
‘Kalau anda perlu  data silahkan temui Direksi PTP.N 6 Jambi dan Sumbar yang beradadi Jambi, dan anda minta rekomendasi Direksi  dulu, setelah itu baru kami memberikan keterangan dan informasi”Kata Novalindo dengan nada ketus dan tidak bersahabat”
Sejumlah Karyawan PTP.N,6 Kebun kajoe Aro ketika di  minta pendapatnya  memilih bungkam, maaf kami ini Cuma buruh  dan rakyat kecil, kami takut salah omong, sebab  jika salah omong kami bisa di PHK sepihak, akan tetapi yang jelas sebagian besar darti  masyarakat termasuk mantan pekerja di  kebun dan pabrik teh  merasa sedih  dan miris melihat kebun teh menjadi kebun kopi, padahal  kebun dan dan pabrik teh  yang di bangun di kajoe Aro memilki nilai sejarah yang tinggi dan sangat mendukung pengembangan Industri Pariwisata di alam Kerinci(Buvari.R.Temenggung)

Posting Komentar Blogger

 
Top