Hal ini terungkap dalam dialog Pemerhati Budaya Suku Kerinci Buvari R.Temenggung bersama Nasir.M tokoh budayawan alam Kerinci saat melakukan diskusi budaya di Kemantan Kebalai Kecamatan Air Hangat Timur .
Menurut Nasir.M- Alam Kerinci yang di huni masyarakat suku Kerinci memang uniek dan spesifik, panorama alam yang indah dan menawan dngan sejuta artefak dan benda budaya yang terebar di setiap penjuru dusun di alam Kerinci merupakan sebuah anugerah Tuhan yang tiada tara dan perlu kit sukuri dan kita rawat dan kita abadikan bersama agar ia lestari di sepanjang masaa dan Pengunungan yang ada di dataran tinggi Kerinci, seperti Gunung Raya, Gunung tujuh, dan Gunung Kerinci seakan ikut menjaga irama dan denyut nadi kehidupan masyarakat..
Para ahli geologi dan ekologi dunia menjuluki Gunung Kerinci sebagai “Atap Sumatera”(Top Of Sumatera ) dan Hutan dikawasan Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai paru paru dunia. Dilain pihak Benda Cagar Budaya (intangible) yang berada di negeri atas angin ini menunjukkan alam Kerinci merupakan salah satu pusat peradaban tertua yang pernah ada di atas permukaan bumi. Kondisi alamnya yang indah dengan panorama alam yang aduhai, tempat kehidupan berbagai spesies Flora dan Fauna langka, dan oleh pujangga besar alam Kerinci “ Gazali Burhan Riodja” mengibaratkan “ Kerinci sebagai sekepal tanah dari surga, sebuah anugerah untuk dunia” .
Bentang alamnya yang terdiri dari gugus pegunungan yang senantiasa diselimuti awan dan embun serta lembah menawan yang terhampar luas membentuk kantung ( engclave ) yang uniek / spesifik dan merupakan engclave yang terluas yang pernah di huni manusia di dunia. Luasnya mencakup 1. 484. 650 Hektar dengan garis keliling 530 Km, sebahagian besar dari kawasan ini diselimuti hutan belantara liar dan basah dengan berbagai tingkat keragaman hayati yang tumbuh pada ketinggian yang berbeda dengan tiga ekosistim.
Dalam wilayah tiga ekosistim, maka bumi Alam Kerinci memproduksi udara segar dan sejuk yang dihirup oleh sebagian penduduk dunia, mata air bening yang mengalir pada puluhan anak anak sungai dan tersimpan di Danau Kerinci, Danau Gunung Tujuh, selanjutnya kembali mengalir melalui alur sungai Batang Merangin, menuju Sungai Batanghari.
Di “engclave” alam Kerinci terdapat pesona wisata alam seperti air panas bumi di Semurup Kecamatan Air Hangat, air panas bumi di Sungai Medang dan di Sungai Abu Kecamatan Air Hangat Timur, Sumber panas bumi juga tersimpan di Kecamatan Gunung Raya.
Kombinasi panorama alam yang indah itu juga menyimpan beraneka ragam Flora dan Fauna, setidaknya terdapat 4.000 jenis spesies flora termasuk jenis tanaman langka “Harpulia” dan “Vinus Strain Kerinci” / kayu sigi, terdapat 139 jenis burung, 37 jenis mamalia, 6 jenis primata dan 3 jenis mahkluk misterius yakni “Uhang Pandak” Cigau dan Kuda Liar.
Pesona alam Kerinci dengan beraneka ragam flora-fauna dan ke aneka ragaman Seni-budaya dan detak ritme kehidupan masyarakatnya yang begitu sempurna adalah sebuah karunia Tuhan yang belum ditemukan dibahagian dunia lain, Bumi Alam Kerinci menggambarkan kesaktian atau keajaiban, kondisi ini merupakan sebuah anugerah yang tiada ternilai yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta.
Dampak perkembangan zaman dan tuntutan pembangunan ketatanegaraan, Kabupaten Kerinci secara admisitrasi telah dimekarkan menjadi dua daerah otonom, yakni Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Kedua daerah otonom itu secara adat dan kebudayaan merupakan “satu kesatuan hukum adat dan satu kultur budaya“ yang tidak dapat dipisahkan, kedua daerah ini ibarat denyut nadi dan nafas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
Dalam dialeg masyarakat disebut Kerinci adalah segalanya, Kerinci tidak hanya menjadi satu nama negeri atau nama daerah, tetapi penduduknya secara adat, budaya, bahasa, danau, gunung, hutan serta alamnya selalu menambahkan suku kata Kerinci, antara masyarakat Kota Sungai Penuh dan masyarakat Kabupaten Kerinci meski secara administrasi bersifat otonom namun dalam kehidupan dan kebudayaan tetap satu dan menyatu dalam satu dialeg, satu bahasa, satu adat istiadat dan satu kebudayaan yang sama yakni “Kerinci”, harus diakui, hingga saat ini sejarah dan budaya suku Kerinci termasuk tulisan asli Kerinci / aksara Incung belum terdokumentasi dengan baik, sebahagian belum digali dan sebahagian lainnya telah terkubur dalam Ranouh Kincai
B.Sekilas Tentang Kota Sungai Penuh
Secara historis Kota Sungai Penuh merupakan daerah otonom baru hasil pemekaran Kabupaten Kerinci, terbentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2008 dan disyahkan oleh DPR-RI Tanggal 21 Juli 2008, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri H. Mardiyanto tanggal 8 November 2008.
Hingga awal tahun 2016 Kota Sungai Penuh memiliki 8 Kecamatan yakni :Kecamatan Sungai Penuh, Kecamatan Tanah Kampung, Kecamatan Sungai Bungkal, Kecamatan Kumun Debai, Kecamatan Pondok Tinggi, Kecamatan Pesisir Bukit, Kecamatan Hamparan Rawang, dan Kecamatan Koto Baru
Kota Sungai Penuh memiliki total luas wilayah 391,5 Km2 meliputi kawasan TNKS seluas 231,776 Km2 ( 59,2%) dan lahan budidaya / luas hunian seluas 159,724 Km2 (40,8%). Kota Sungai Penuh merupakan salah satu dari dua Kota yang ada di Propinsi Jambi (salah satu dari 11 Kabupaten/Kota di Propinsi Jambi.
Posisi Kota Sungai Penuh cukup unik dan berbeda dengan daerah daerah lain di Propinsi Jambi, Kota Sungai Penuh berada di tengah tengah-tengah Kabupaten Induk (Kerinci), Kota Sungai Penuh merupakan salah satu kota tua yang ada di Propinsi Jambi
Kota Sungai Penuh berbatasan lansung dengan Kabupaten Kerinci di sebelah Utara, sebelah selatan dan sebelah timur, hanya wilayah yang berada di sebelah barat yang berbatasan dengan wilayah Tapan Kabupaten Pesisir Selatan ( Propinsi Sumatera Barat), dan Kota ini berada pada ketinggian 500 - 1500 M.Dpl dengan kondisi iklim sejuk dan memiliki panorama alam yang menawan
Kota Sungai Penuh merupakan sebuah kota kecil yang bernuansa agraris berada dikawasan dataran tinggi puncak pengunungan andalas (bukit barisan), membentang sepanjang gugus barat Pulau Sumatera. Bentang alamnya yang terdiri dari kawasan perbukitan yang berlapis lapis dan dikelilingi oleh daerah hulu dan daerah hilir Kabupaten Kerinci.
Gugusan pegunungan bukit barisan dengan panorama alam “Bukit Kahyangan” Bukit Puti Senang, dan pengunungan yang ada di dataran tinggi Kota Sungai Penuh seakan ikut menjaga irama dan denyut nadi kehidupan masyarakat.Dilain pihak berbagai peninggalan benda cagar budaya yang berada di negeri atas angin ini menunjukkan Kota Sungai Penuh merupakan bagian tidak terpisahkan dari salah satu pusat peradaban tertua yang pernah ada di atas permukaan bumi.
Kota Sungai Penuh dari sisi sejarah pembentukan dan penabalannya berdasarkan naskah dalam sistim pemerintahan adalah tanggal 18 Juli 1778 M, dengan demkian sampai 18 Juli tahun 2013 Kota Sungai telah berusia 235 tahun ( Drs.H.Junaidi.T.Noor,MM: Makalah suatu wacana hari jadi Kota Sungai Penuh)
Kota Sungai Penuh yang berada dalam wilayah alam Kerinci memiliki kiondisi alam yang indah dengan panorama alam yang aduhai, tempat kehidupan berbagai spesies flora dan fauna langka, telah menginspirasikan seorang pujangga Ghazali Burhan Rio Djayo mengumpamakan daerahnya bagaikan sekepal tanah dari surga.
Bentang alamnya yang terdiri dari gugus pegunungan senantiasa diselimuti awan putih dan embun serta lembah menawan yang terhampar luas membentuk kantung (engclave) yang unik spesifik dan merupakan bahagian engclave yang terluas yang pernah di huni manusia. sebagian dari kawasan ini diselimuti hutan belantara liar dan basah dengan berbagai tingkat keragaman hayati yang tumbuh pada ketinggian yang berbeda dengan tiga ekosistim.
Dalam wilayah tiga ekosistim, Kota Sungai Penuh yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari alam Kerinci memproduksi udara segar dan sejuk yang dihirup oleh sebahagian penduduk dunia, mata air bening dari kaki kaki pegunungan yang mengalir pada sejumlah anak anak sungai dan bermuara di danau Kerinci, selanjutnya kembali mengalir melalui alur sungai Batang Merangin menuju sungai batanghari
Pesona alam Kota Sungai Penuh dengan beraneka ragam Flora - Fauna dan ke aneka ragaman seni, budaya dan detak ritme kehidupan masyarakatnya yang begitu sempurna adalah sebuah karunia Tuhan yang belum ditemukan dibelahan dunia lain, Kota Sungai Penuh yang merupakan bagian dari alam Kerinci menggambarkan kesaktian atau keajaiban, potensi ini merupakan sebuah anugerah yang tiada ternilai yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta. Kota yang berada di puncak andalas merupakan daerah yang memiliki satu kesatuan kultur dan satu kesatuan hukum adat. Potensi dan keaneka ragaman wisata alam dan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Sungai Penuh telah mendapat pengakuan dari organisasi Jaringan KotaPusaka Indonesia (JKPI). Dengan di kukuhkannya Kota Sungai Penuh anggota JKPI ke 50 pada Rakernas III JKPI tanggal 20 Juni 2013 di Kota Blitar - Propinsi Jawa Timur. Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menilai bahwa Kota Sungai Penuh memiliki keanekaragaman
Pusaka alam dan atau pusaka budaya ( tangible dan intangible ) termasuk berbagai peninggalan kebudayaan Islam seperti makam makam / jirat tokoh ulama pengembang agama Islam, Al Quran tulisan tangan, Masjid masjid kuno serta berbagai peninggalan artefak zaman megalitikum dan neolitikum dan peninggalan aksara zaman klasik.
Keaneka ragaman tangible dan intangible banyak terdapat di alam Kerinci. Artefak dan Benda Cagar Budaya yang tersebar di alam Kerinci hingga saat ini masih banyak yang belum digali, dilain pihak benda benda budaya yang telah ada belum sepenuhnya dirawat, beberapa diantaranya telah musnah ditelan pusaran kemajuan peradaban zaman.
Posting Komentar Blogger Facebook