![]() |
Alber Wandri |
Hal ini disampaikan Zalmasri Rida,BBA, Mantan Pengurus PBSI /dan mantan pelatih Bulu Tangkis Kabupaten Kerinci dalam perbincangan bersama wartawan media ini di Cafetarian samping Hall PBSI mingu siang 17/1.Pak H.Rusdi Sayuti,BA tidak hanya memperhatikan masalah infrastruktur jalan dan jembatan, beliau sangat peduli dengan Pendidikan, wisata,Kebudayaan dan sektor olah raga di kawasan Puncak andalas Pulau Sumatera.
Pada tahun 1976, Bupati Kerinci H.Rusdi Sayuti,BA bersama sama masyarakat dan pecinta olah raga Bulu Tangkis untuk pertama kali membangun Gedung Olah Raga Bulu Tangkis di depan SD.Negeri 2 Sungai Penuh, dan pada masa beiiaulah olah raga Bulu Tangkis mulai berkembang dan berhasil mencetak atlet atlet handal pebulu tangkis yang mmpu menoreh prestasi olah raga di tingkat Porpinsi,bahkan dua orang atlet bulu tangkis dari Kernci berhasil di utus oleh Ppropinsi Jambi untuk melakukan diklat di Jakarta yang di asuh lansung oleh Atlet BuluTangkis Tingat Nasional Minarni dan kawan kawan”Kata wo Zalmasri Rida,BBA”
Kemilau prestasi olah raga bulu tangkis di ranouh alam Kincai khususnya di Kota Sungai Penuh sejak 10 tahun terakhir anjlok seiring dengan minimnya sarana dan prasarana olah raga bulu tangkis di Kota Sungai Penuh dan Kerinci, sejak didirikan tahun 1976, gedung (Hall ) Bulu Tangkis PBSI hanya 1 kali di rehab, dan saat ini kondisi sarana olah raga dan bangunan Hall Bulu Tangkis kian merana, lantai dan dinding bangunan semi permanent saat ini terlihat lapuk dan rusak di makan usia, sementara untuk mengelola Hall Bulu Tangkis PBSI Sungai Penuh semakin kabur dan tidak jelas.
![]() |
ZalMasri Rida,BBA |
Salah seorang Pejabat bidang Olah Raga Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci H.Afrizal ketika di hubungi membenarkan bahwa pihak Dinas Pendidikan saat itu telah memberikan kepercayaan kepada Lembaga Adat Sungai Penuh untuk mengelola Hall Bulu Tangkis, sementara itu saat ini status Hall Bulu Tangkis masih tercatat sebagai aset milik pemerintah Kabupaten Kerinci dan belum di serahkan kepada Pemerintah Kota Sungai Penuh:kata Buya Afrizal”
![]() |
Buya Afrizal |
Pantauan wartawan media ini di lapangan minggu pagi terlihat puluhan warga melakukan olah raga bulu tangkis secara bergantian mengingat lapangan hanya ada satu buah,sementara itu terlihat bangunan gedung sangat memprihatinkan dan terkesan tidak terurus dengan baik, sarana MCK terlihat tidak layak, demikian juga dengan sarana lapangan dan tibun untuk penonton jauh dari memadai, di beberapa titik stategis dinding bangunan Hall terlihat keropos .
Buruknya kondisi lapangan dan tata kelola yang tidak ditangani oleh tenaga profesional membuat prestasi atlet olah raga bulu tangkis khususnya di Kota Sungai Penuh anjok dan menurun drastis, belakangan sejak 10 tahun terakhir atlet bulu tangkis dari Sungai Peuh-Kerinci tidak berkutik dan selalu KO di sejumlah pertandingan termasuk pada kejuaraan PORDA.

Untuk diketahui Alber wandri Putra Depati Nan Bertujuh kelahiran Pondok Tinggi tahun 1960 itu mampu mengharumkan nama baik bumi Sakti Alam Kerinci, sebanyak 3 kali berturut turun pada tahun 1978,1979 dan 1980 Alber mampu meraih prestasi kejuaraan bulu Tangkis pada kegiatan Porda di Jambi, dan sejumlah pertandingan di sejumlah kejuaraan berhasil diraih oleh alber.
Menariknya Allber Wandri pada tahun 1978 mengikuti Diklat di Jambi selama 3 bullan untuk persiapan kejuaraan Nasiona di Medan,tahun 1979 k Diklat di Jakarta dan tahun 1980 mengikuti Diklat di Semarang, Pada saat mengikuti diklat di Jakarta Alber Wandri dilatih oleh atlet Nasional Minarni dan kawan kawan, dan Albet satu angkatan dengan Atltet Luis Pongoh.
Kepada Media Alber Wandri mengakui, perkembabangan dunia olah raga khususnya di Kota Sungai Penuh cenderung mennrun, prestasi pun malas singgah di Kota Sungai Penuh, sementara itu sarana olah raga seperti Hall Bulu Tangkis milik PBSI saat ini terlihat kurang terawat.
Menjawan pertanyaan Alber Wandri menyebutkan, Insya Allah jika saya telah di lantik sebagai anggota DPRD Kota Sungai Penuh, saya akanperjuangkan pembangunan sektor Olah Raga termasuk Pariwisata dan Kebudayaan, kita patut miiris dan prihatin melihat perkembangan olah raga seni pariwisata dan kebudayaan di Kota Sungai Penuh yang semakin tak terurus.

Posting Komentar Blogger Facebook