Sungai Penuh. Kenduri Pusaka atau lazim
disebut Kenduri Sko di wilayah adat Tigo
Luhah Tanjung Tanah –Bekas Kemendapoan
Seleman Kecamatan Danau Kerinci baru saja usai, ratusan warga Malaysia
Keturunan Tigo Luhah Tanjung
Tanah Kerinci masih bertahan di
dusun kampung tenpat para
leluhur mereka di lahirkan.
Gelak dan tawa canda masih terdengar disetiap rumah
rumah dalam larik larik di wilayah adat Tigo Luhah Tanjug Tanah, beberapa
diantaranya terlihat asyik bercengkrama dan bertutou (bertutur) dengan sanak keluarga di Tanjung Tanah yang selama
ini telah mereka tinggalkan ,meski mereka dipisahkan oleh selat Malaka, namun
kerinduan warga Malaysia keturunan Tanjang
Tanah
Drs.Rafuan
Kamal,Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kerinci /Pemerhati
Budaya Kerinci bahwa Masyarakat Suku
Kerinci sangat menghargai para leluhur, bahkan benda benda karya cipta
termasuk benda benda budaya telah
mereka wariskan dalam bentuk Pusaka dan pada setiap periode tertentu benda
pusaka itu di turunkan,dibersihkan dan di perlihatkan kepada segenap anak
jantan dan anak betino yang ada di dalam Luhah masing masing
Acara
penurunan benda pusaka tersebut lazimnya
di laksanakan pada acara ritual kenduri adat
yang disebut kenduri Sko, dan di Tanjung Tanah kenduri sko dilaksanakan dalam kurun waktu 7-
10 tahun .
Acara
kenduri sko di Tanjung Tanah khususnya
di lakukan secara swadaya dengan melibatkan segenap anak jantan dan anak betino
baik yang ada di dalam Luhah-Laheik Jajou maupun dengan anak Jantan dan anak Betino yang ada
di luar daerah termasuk yang telah beranak pinak di negara tetangga Malaysia
Sementara
itu Putri Yatna Sari Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Negeri
Andalas (UNAND) Padang dalam diskusi
budaya di Baheoun Buloeuh Seleman Danau Kericni
Minggu sore 3/1 mengemukakan
bahwa masyarakat Suku Kerinci
memiliki banyak tinggalan budaya
, dan ini menunjukkan bahwa Uhang Kitoa
Kincai sejak masa lampau telah memiliki tingkat peradaban yang tinggi, dan
salah satu nilai nilai adat dan budaya
yang masih bertahan adalah acara ritual
adat kenduri sko.
Hampir
di semua dusun dusun dan desa yang ada
di alam Kerinci selalu melaksanakan kenduri sko , dan biasanya
kenduri sko senantiasa di kaitkan dengan
pengangkatan/penobatan para pemangku adat baik Depati, Rio maupun Mangku
Jarjis Tokoh Masyarakat Tanjung Tanah dan
Suhardiman,SH pemerhati budaya suku Kerinci/mantan Sekjen PB IMKI menyebutkan
Kenduri sko merupakan upacara adat yang terbesar di
daerah Kerinci dan termasuk kedalam upacara adat Titian Teras Bertangga Batu.
Sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh masyarakat adat suku
Kerinci disebutkan bahwa upacara adat di Kerinci dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian sebagaimana tersebut diatas yakni, Upacara Adat
Titian Teras Bertangga Batu, Upacara Adat Cupak Gantang Kerja Kerapat dan Upacara Adat
Tumbuh-tumbuh Roman-roman.
Menurut Suhardiman,SH upacara-upacara adat yang dilaksanakan oleh penduduk Kerinci selain menjadi
warisan budaya nenek moyang juga mempuyai fungsi antara lain:Sebagai media sarana prasarana untuk mempererat tali sitaturami dengan sesama
anggota kekerabatan dan dengan masyarakat adat di wilayah masing-masing dan upacara
adat yang dilaksanakan dalam bentuk kenduri sko dapat memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan dengan sesama kelompok masyarakat dengan
kelompok masyarakat adat yang lain yang ada di sekitar mereka.
Fungsi
KeduaUpacara adat yang dlaksanakan merupakan wadah dan wahana untuk menjalin rasa kebersamaan
dengan prinsip saling tolong menolong dan mengukuhkan semangat kegotong
royongan.
Fungsi
ketiga sebagai wujud rasa bangga dikalangan masyarakat adat di alam Kerinci
yang diakui oleh masyarakat luar telah memiliki tatanan adat istiadat
tersendiri yang tidak kalah dibandingkan dengan adat istiadat yang ada di
daerah lain di nusantara.
Upacara adat yang dilaksanakan secara berkala di
setiap dusun-dusun (desa) yang ada di alam Kerinci merupakan media atau forum komunikasi antara satu
generasi dengan generasi berikutnya dan merupakan sarana dan wahana untuk menyampaikan titip petaruh (pesan
moral) untuk keberlangsungan tatanan kehidupan masa depan yang lebih baik. Dan Upacara adat dalam bentuk kenduri Sko yang
dilaksanakan di setiap dusun-dusun (desa) yang ada di alam Kerinci merupakan sarana pembinaan nilai-nilai tradisional dan nilai-nilai moral yang tak lapuk
kena hujan tak lekang kena panas.
Sebagaimana tradisi-tradisi dalam
upacara adat di setiap masyarakat, upacara kenduri sko di Kerinci memiliki arti
penting bagi masyarakat setempat. Upacara kenduri sko merupakan upacara puncak
kebudayaan masyarakat Kerinci, dengan kata lain dapat diartikan sebagai suatu perhelatan
tradisional masyarakat Kerinci dengan maksud dan tujuan tertentu.
Upacara kenduri sko hanya
dilakukan pada desa pesekutuan adat atau masyarakat adat dari dusun asal
desa-desa yang memiliki sejarah tetua adat depati ninik mamak dan juga memiliki
benda-benda pusaka.
Ciri khas upacara adat tersebut
adalah penobatan seseorang putra daerah menjadi depati atau pemimpin adat, yang
kemudian akan diberi sumpah yang harus dipegang teguh oleh mereka yang dipilih.
Dusun-dusun (Desa) yang masih
melaksanakan tradisi adat
kenduri sko antara lain di wilayah wilayah adat Tigo Luhah Tanjung Tanah ,wilayah
adat Hamparan Rawang, wilayah adat Semurup, wilayah adat Tigo Luhah Tanah Sekudung, wilayah adat
Depati Nan Bertujuh Sungai Penuh, wilayah Adat Kumun Debai, wilayah adat kedepatian Muara Langkap, wilayah adat Kedepatian Atur Bumi, wilayah adat Lekuk Lima Puluh Tumbi dan
hampir semua dusun-dusun lain yag berada di wilayah kedepatian depati IV delapan
Helain kain hingga saat ini masih melestarikan dan melaksanakan upacara adat.
Bagi masyarakat suku Kerinci upacara tradisi adat ini sangat
penting dilaksanakan sebagai rasa syukur atas segenap
rahmat dan karunia yang telah diberikan
Allah SWT kepada mereka,Dan
lazimnya dalam rangkaian upacara adat/tradisi kenduri sko dilaksanakan acara penobatan para pemangku-pemangku adat yang akan mengajun dan mengarah anak kemenakan/masyarakat adat yang ada di
lingkungan luhah dan kalbu masing-masing.
Upacara adat kenduri sko yang dilaksanakan dihadiri segenap anak jantan dan
anak betino baik yang berada di dusun
maupun yang berada di perantauan. Bagi masyarakat suku Kerinci
Kenduri Sko merupakan upacara adat terbesar
yang ada di Kerinci dan mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat.
Biasanya dalam rangkaian upacara adat kenduri
sko dilaksanakan acara ritual penurunan
dan kegiatan membersihkan benda-benda pusaka peninggalan nenek moyang. Hasil kunjungan kesejumlah dusun-dusun yang menyelenggarakan
upacara tradisi adat kenduri sko dapat di simpulkan bahwa masyarakat melayu tua
yang ada di wilayah adat se alam Kerinci (BVJ)
Posting Komentar Blogger Facebook